Singaraja, Belajar dan berlatih dialam terbuka, merupakan ciri khas pendidikan kepramukaan melalui sistem among. Salah satunya adalah latihan gabungan (latgab) dalam suatu perkemahan dialam terbuka sebagamana dilakukan olah Pramuka Saka Wanabakti Kwarcab Buleleng. Selain mendukung Perkemahan Wirakarya (PW) Kwartir Ranting (Kwarran) kecamatan Gerokgak yang akan berakhir 28 Maret mendatang, Latgab yang diselingi pelatihan jurnalistik itu juga bertujuan untuk meningkatkan kemampuan anggota Saka Wanabhakti tentang kehutanan.
Menurut Ketua Dewan Kerja Saka Wanabakti,Erry Nurhayana, Latgab Pramuka Saka Wanabakti dengan Lokasi Bendungan Gerokgak, dilaksanakan disela-sela kegiatan PW Kwarran Gerokgak yang sedang bergulir. Latgab yang diikuti Pramuka Wanabakti se-Buleleng bakal digelar tanggal 20-22 Maret 2010.”Flekseblitas pramuka dan derasnya informasi serta globalisasi, menginspirasi pernyelipan materi jurnalistik, pematerinya dari Komunitas Jurnalis Buleleng (KJB),” jelas Erry disela-sela survey lokasi Rabu (17/3) siang bersama panitia dari MAN Patas, Gerokgak.
Untuk diketahui, bencana alam berupa banjir lumpur yang menutupi jalur pantai utara (pantura) Bali diwilayah Desa Celukan Bawang, Gerokgak membuat arus lalu lintas terganggu. Kondisi itu membuat generasi muda Gerokgak, khususnya yang tergabung dalam gerakan pramuka tergerak untuk membersihkan sampah beserta lumpur yang menutup 100 meter ruas jalan. Sejak Minggu (14/3) lalu melalui kegiatan PW, pramuka Kwarran Gerokgak bersama pramuka Wanabhakti Kwarcab Buleleng sibuk membersihkan lumpur dan sampah bersama masyarakat setempat.
Ketua Kwartir Ranting (KaKwarran) Gerokgak, Putu Yasa menyebutkan PW tingkat ranting itu dilaksanakan untuk menggerakkan generasi muda Gerokgak agar peduli terhadap lingkungan dan sekitarnya.”Banjir lumpur diwilayah Desa Celukan Bawang, terjadi hampir tiap tahun dimusim penghujan.Selain karena drainagenya rusak, sampah yang menumpuk juga merupakan penyebab banjir,”jelasnya. Ditambahkan, tidak hanya lokasi banjir di Desa Celukan Bawang, PW yang digelar hingga 28 Maret juga menyasar lokasi bencana alam Desa Patas dan Banyupoh.(gtc)